Pages

SUMBER, BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS SD (bag 2)

II. Paradigma Pendidikan IPS
1. Dalam wacana kurikulum sistem pendidikan di Indonesia terdapat tiga jenis program pendidikan sosial, yakni : program (pendidikan) ilmu-limu sosial(IIS) yang dibina pada fakultas-fakultas sosial murni; disiplin ilmu pengetahuan sosial (PDPIS) yang dibina pada fakultas-fakultas pendidikan ilmu sosial; dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial (PIPS) yang diberikan terutama di dalam pendidikan persekolahan.
2. Perkembangan PIPS dan PDIPS aecara konseptual terkait erat pada konsep “social studies”secara umum, dan secara kurikuler terkait erat pada perkembangan PIPS dalam dunia persekolahan. Oleh karena itu, untuk melihat bagaimana karakteristik dan perkembangan PDIPS perlu dikaitkan dengan konsep, dan perkembangan “social studies”dan konsep serta perkembangan PIPS dalam dunia persekolahan.
3. Konsep “Social Studies’ secara umum berkembang secara evolusioner di Amerika Serikat sejak tahun 1800-an, yang kemudian mengkristal menjadi domain pengkajian akademik pada tahun 1900-an, antara lain dengan berdirinya National Council for the social studies(NCSS) pada tahun 1935, berupa kesepakatan, untuk menempatkan social studies sebagai core currikulum, dan pada tahun 1937 berupa kesepakatan mengenai pengertian social studies yang berawal dari pandangan Edgar Bruce Wesley, yakni The social studies are the social, sciences simplified for pedagogical purpose.
4. Pada era 1980-1990-an NCSS kelompok berhasil, menyepakati scope and sequence of social studies, yakni tahun 1963; kemudian pada tahun 1989 berhasil disepakati konsep social studies untuk abad ke 21 yang dituangkan dalam Charting A Course: Social Studies for the 21st Century, dan terakhir pada tahun 1994 disepakati Curriculu Standart for Social Studies. Dalam perkembangan terakhir itu NCSS masih tetap menempatkan citizenship education sebagai inti dati tujuan social studies. Sementara itu pada kelompok SSEC, kelompok bidang studi ekonomi mengembangkan secara tersendiri economics education.

III. Pendidikan IPS di Indonesia
1. Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di Indonesia banyak dipengaruhi oleh penikiran “Social studies” di Amerika Serikat sebgai salah satu negara yang memiliki pengalaman panjang dan reputasi akademis yang signifikan dalam bidang itu. Reputasi tersebut seperti tampak dalam perkembangan pemikiran mengenai bidang itu seperti dapat disimak dari berbagai karya akademis yang antara lain dipublikasikan oleh Natonal Council for the Social Studies (NCSS).
2. Konsep IPS untuk pertama kalinya masuk ke dalam dunia persekolahan terjadi pada tahun 1972-1973, yakni dalam Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP bandung. Dalam Kurikulum SD 8 tahun PPSP digunakan istilah “Pendidikan Kewargaan Negara/Studi sosial” sebgai mata pelajaran sosial terpadu. Dalam kurikulum tersebut digunakan istilah Pendidikan Kewargaan Negara yang didalamnya tercakup Sejarah Indonesia, Ilmu bumi Indonesia, dan Civics yang diartikan sebagai Pengetahuan Kewargaan Negara.
3. Dalam Kurikulum 1975 pendidikan IPS menampilkan empat profil yakni: (1) Pendidikan Moral Pancasila menggantikan Pendidikan Kewargaan Negara sebagai suatu bentuk pendidikaqn IPS Khusus yang mewadahi tradisi “Citizenship Transmission”; (2) Pendidikan IPS terpadu untuk Sekolah Dasar ; (3) Pendidikan IPS yang terkonfederasi untuk SMP yang menempatkan IPS sebagai konsep payung yang menaungi mata pelajaran Geografi, sejarah, ekonomi koperasi; dan (4) Pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi untuk SMA, atau sejarah dan geografi untuk SPG.
4. Bila disimak dari perkembangan pemikiran pendidikan IPS yang terwujud dalam kurikulum sampai dasawarsa 190-an ini pendidikan IPS di Indonesia mempunyai dua konsep pendidikan IPS, yakno : pertama, pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi “citizenship transmission” dalam bentuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Sejarah Nasional; kedua Pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi “social Sciences” dalam tradisi :social Sciences” dalam bentuk pendidikan IPS terpisah dari SMU, yang terkonfederasi di SLTP, dan yang terintegrasi di SD.
5. Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia samapai saat ini pendidikan IPS terpilah dalam dua arah, yakni: pertama PIPS untuk dunia persekolahan pada dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, dan humaniora, yang diorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan; dan kedua ,PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan guru IPS yang pada dasarnya merupakan penyeleksian dan pengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplin lain yang relevan, untuk tujuan pendidikan. Profesional guru IPS. PIPS merupakan salah satu konten dalam PDIPS.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar